• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMP Negeri 3 Subah, Sekolah Berbasis IT. SMP Negeri 3 Subah

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 3 SUBAH

NPSN : 30100294

Jl.Kalang Sari Desa Sempurna Kecamatan Subah Kab. Sambas Kalimantan Barat 79417


[email protected]

TLP : 081345050483


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 248167
Pengunjung : 102437
Hari ini : 102
Hits hari ini : 312
Member Online : 0
IP : 216.73.216.187
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Hikmah Nenek




HIKMAH NENEK

 

Ada seorang remaja wanita masih sekolah di kelas 2 SMA. Setiap hari dia ditugaskan untuk merawat neneknya. Neneknya sudah lumpuh, hidupnya hanaya dihabiskan di tempat tidur. Suatu saat si remaja itu mulai protes karena ketidakadilan yang dirasakannya. “Ma, gantian dong yang merawat nenek, masa setiap hari harus aku?” Kemudian mamahhya memotivasi, “Nak, merawat nenek pahalanya banyak.” Sesekali anak itu mau menuruti mamahnya, tapi di saat lain ia mulai protes lagi. “Ma, gantian dong yang merawat nenek. Masa setiap hari harus aku? Kenapa harus aku? Kenapa tidak mamah? Kenapa tidak papah? Kenapa tidak kakak atau adik yang merawat nenek? Tapi kenapa harus aku?” Protesnya mulai keras. Mamahnya memeluk sambil menangis, “Nak, kamu sudah besar. Kamu benar-benar mau tahu kenapa?” “Iya, Ma.” “Dulu saat kamu masih umur 6 bulan. Malam itu rumah kita kebakaran. Semua orang menyelamatkan diri dan barang-barang yang bisa diselamatkan. 

Papah dan nenek menggendong kakak-kakakmu, dan mamah menggendong kamu. Setelah kita keluar semua, papah bertanya, Mana bayinya? Tanpa sadar yang mamah gendong ternyata bukan bayi, tapi guling kecil. Kami baru sadar ternyata kamu masih di dalam rumah di lanatai 2. Tiba-tiba saja dari arah belakang lari menerjang masuk ke dalam rumah. Ternyata nenekmu, Nak! Nenekmu, lari memaksa masuk dalam rumah, kemudian naik menerobos ke lantai 2. Setelah membawamu nenek terjun dari lantai 2, terjun sambil menggendong kamu, dan mulai saat itu lah nenekmu lumpuh.” Anak itu terdiam sambil meneteskan air mata tanpa suara. Mulai saat itu ia tidak pernah lagi protes saat-saat disuruh merawat neneknya. Bahkan hari-harinya dihabiskan untuk merawat neneknya. Ia sanagat senanag dan abangga bisa merawat neneknya. Ia bangga apada neneknya. Tiada kesenanagan melebihi kesenangan merawat neneknya. Andaikan kita tahu kenapa kita berbuat sesuatu, maka pastilah kita akan bekerja dengan ikhlas, tekun, dan serius. Ingat ddan yakinlah suatu saat kita akan paham, apapun akan kita lakukan untuk membahagiakan orang yang kita cintai dan yang mencintai kita, karena Allah sangat...sangat mencintai kita, dan kita mencintai Allah.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas