Digital sebagai Jembatan Menuju Kemajuan Pengajaran di Sekolah

DIGITAL SEBAGAI JEMBATAN MENUJU KEMAJUAN PENGAJARAN DI SEKOLAH
(Rozita Sari, S. Pd)
Penulis adalah guru SMP Negeri 3 Subah
Apakah anda sadar bahwa sekarang ini kita sudah masuk di era digital, dimana semua kegiatan atau informasi bisa dilakukan dan bisa kita cari dengan cara yang super mudah dan lebih canggih. Secara umum, era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Pada zaman ini semua menjadi serba cepat, mudah, dan tentunya lebih instan. Dengan kondisi ini, tentunya kita sebagai penikmat kemajuan teknologi tak mau ketinggalan dalam memanfaatkan kemajuan yang ada. Di jaman yang serba digital ini, perkembangan teknologi tak bisa kita hindari, hal ini berdampak pada seluruh lapisan masyarakat, namun yang lebih tampak terkena dampaknya adalah anak-anak remaja zaman now atau yang lebih dikenal sebagai generasi Z. Generasi Z dinilai sebagai generasi yang ambisius, mahir tentang hal digital, percaya diri, mempertanyakan otoritas, banyak menggunakan bahasa gaul, lebih sering menghabiskan waktu sendiri, dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Kehidupan anak-anak remaja zaman dahulu sangat jauh berbeda dengan dengan kehidupan anak-anak remaja zaman sekarang.
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tak bisa dihindari lagi pengaruhnya bagi dunia. Kini teknologi digital sudah memasuki seluruh aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan. Pembelajaran pada zaman sekarang pun sangat berbeda dengan pembelajaran zaman dahulu. Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan pun telah banyak menghasilkan inovasi-inovasi baru guna menunjang proses pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, teknologi pembelajaran akan terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Bahkan dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering menjumpai adanya pemanfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan, seperti yang sering dilakukan oleh pendidik yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam proses pembelajaran.
Munculnya era digital terhadap dunia pendidikan tentunya memiliki pengaruh positif dan pengaruh negatif. Era digital terhadap dunia pendidikan tentunya memiliki dampak negatif yang tak dapat dihindari. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan yakni menurunkan minat belajar para siswa dan siswi; maksudnya dengan adanya pengetahuan informasi yang bisa dicari dengan cara yang mudah atau instan dan banyaknya game online yang menarik, hal ini menyababkan para siswa mulai malas belajar, dan menyebabkan siswa lebih nyaman menjelajahi dunia maya. Maraknya situs dan film pornografi; maksudnya dikalangan peserta didik bisa merusak moral generasi-generasi gen Z dikarenakan jiwa-jiwa penasaran anak muda yang sangat tinggi. Dan yang terakhir adalah pengaruh pergaulan bebas di luar; maksudnya adalah dengan seiring berkembangnya era digital sekarang ini teknologi informasi bisa mempengaruhi peserta didik dari budaya luar yang masuk bebas ke Indonesia tanpa bisa dihindari lagi. Selain pengaruh negatif yang telah dibahas di atas, tentunya dunia digital juga memiliki pengaruh positif terhadap dunia pendidikan, yakni mudahnya peserta didik untuk mencari informasi yang dicari, munculnya komunitas di dunia maya yang bisa digunakan untuk menambah relasi baru, dan munculnya metode-metode baru untuk belajar yang bisa membantu para siswa siswi maupun guru dalam proses pembelajaran. Itulah dampak yang ditimbulkan oleh adanya era digital, intinya hanya bagaimana cara kita untuk mengontrol dan mengawasi peserta didik agar tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif dari era digital tersebut.
Agar bisa menyesuaikan dengan zaman sekaligus mengimbangi peserta didik di era digital ini, tentunya guru sebagai pendidik dituntut harus ikut melek teknologi. Guru bisa menggunakan digital untuk menambah informasi, meningkatkan kemampuan belajar, membuat materi belajar yang lebih menarik sehingga minat belajar siswa semakin meningkat. Bagi guru, kemampuan mengoperasikan aplikasi baik melalui android maupun laptop perlu dimaksimalkan dengan tujuan untuk membuat desain atau model-model pembelajaran yang lebih menarik, inovatif, dan menyenangkan. Siswa lebih tertarik dengan pembelajaran yang ditayangkan melalui LCD proyektor atau media yang sudah di upload ke kana youtube ataupun link dive. Media audiovisual seperti ini yang perlu dikembangkan oleh seorang guru seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi agar dapat bersaing dan meningkatkan potensi-potensi akademik yang memang seharusnya dikuasai seorang guru. Maka dari itu, menurut saya sebagai pendidik di seluruh jenjang sekolah wajib menguasai teknologi yang semakin berkembang, tujuan utamanya agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perkembangan zaman yang tidak bisa lepas dari kecanggihan teknologi. Setiap pendidik harus bisa menerapkan metode-metode pembelajaran yang menarik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Peran guru di era digital ini memang sangat penting dan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Tidak heran di zaman sekarang ini guru dituntut untuk dapat melek terhadap teknologi. Adapun peran guru dalam pembelajaran era digital yakni (a) guru sebagai sumber belajar; peran guru sebagai sumber belajar berkaitan dengan kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran. (b) guru sebagai fasilitator; peran guru sebagai fasilitator dalam memberikan pelayanan kepada siswa untuk dapat memudahkan siswa menerima materi pelajaran. (c) guru sebagai pengelola; guru berperan memegang kendali penuh atas iklim dalam suasana pembelajaran. (d) guru sebagai demonstrator; guru sebagai sosok yang berperan untuk menunjukkan sikap-sikap yang menginspirasi siswa untuk melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik. (e) guru sebagai pembimbing; guru diminta untuk dapat mengarahkan kepada siswa untuk menjadi seperti yang diinginkannya. (f) guru sebagai motivator; proses pembelajaran akan berhasil jika siswa memiliki motivasi didalam dirinya. (g) guru sebagai elevator; guru haruslah mengevaluasi semua hasil yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Dengan mempertimbangkan dan memperhatikan kondisi di atas maka mau tidak mau seorang guru harus menguasai teknologi digital tersebut dan menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran.
Saat ini dunia telah banyak mengalami kemajuan di bidang sains dan teknologi. Teknologi digital yang semakin canggih membuat orang mudah melakukan banyak aktifitas digital. Guru yang masih mengajar dengan menggunakan metode lama akan kalah dengan teknologi digital yang membuat peserta didik menjadi malas belajar di kelas dan cenderung memilih teknologi digital sebagai solusinya. Guru merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas mendidik, membimbing, melatih, menilai serta mengevaluasi peserta didik. Di era yang serba digital ini, guru harus memiliki kualifikasi yang mumpuni agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan. Beberapa hal tersebut merupakan syarat agar menjadi guru profesional di era digital saat ini. (1) terampil membuat media pembelajaran yang menarik; tujuannya agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang dijelaskan. Selain itu, media pembelajaran yang dibuat harus mampu membuat peserta didik memahami gambaran nyata dari materi yang disampaikan. (2) mampu memanfaatkan media sosial dalam konteks pendidikan; sebagai guru yang memiliki skill digital harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi yang menarik. (3) terampil menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan; dengan terciptanya suasana kelas yang menarik dapat membuat peserta didik betah belajar di kelas. Misalnya menyelingi pembelajaran dengan bermain game di kelas. (4) mampu berbahasa asing; di era sekarang, dunia menjadi serba digital dan semakin tak terbatas, guru dituntut untuk bisa berbahasa asing terutama bahasa internasional yang digunakan PBB. (5) bergabung dengan komunitas sesama pendidik; selain keempat hal di atas, di era saat ini guru juga harus mampu berkolaborasi dengan sesama pendidik dari berbagai negara. Hal ini amat penting, untuk menciptakan semangat dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas di era digital.
Agar dapat memberikan pembelajaran yang maksimal kepada para peserta didik, khususnya di SMPN 3 Subah. Tentunya saya selaku pendidik atau guru mata pelajaran telah melakukan beberapa strategi mengajar di kelas sesuai dengan pengarajaran di era digital ini. Pertama, mengajarkan konsep abstrak dengan cara sederhana; maksudnya peran guru dalam pembelajaran bukan lagi dituntut mengajar agar para siswa bisa menyelesaikan masalah dalam soal-soal ujian saja. Akan tetapi, seorang guru harus memastikan bahwa semua siswa harus bisa memahami konsep dasarnya. Kedua, mengajar agar siswa bisa melakukan pembelajaran aktif; maksudnya guru bisa memulai mengajak siswa untuk berperan aktif dengan memberi tahu apa manfaat yang bisa didapatkan ketika menerapkan ilmu-ilmu tersebut, baik itu manfaat untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain. Ketiga, bukan sekedar pintar tapi juga kreatif; memang, pintar adalah salah satu karakter guru yang sangat penting, tapi ada yang lebih penting di era digital ini, yakni kreatifitas. Sangat penting bagi guru untuk melatih kreativitasnya agar informasi dan materi pelajaran yang ingin disampaikan bisa diserap baik oleh tiap-tiap murid. Untuk mencapai hal ini, tentunya dibutuhkan kreativitas. Keempat, dituntut untuk kaya akan budaya dan bahasa; bahasa yang bisa dimengerti kabanyakan masyarakat global adalah bahasa Inggris. Karena saya kebetulan mengajar mata pelajaran bahasa Inggris, jadi paling tidak saya harus bisa menguasai dan mempraktikkan bahasa Inggris yang mendasar.
Setalah melakukan stategi di atas, tentunya yang saya rasakan sebagai pendidik atau guru adalah adanya peningkatan minat belajar dari para peserta didik di SMPN 3 Subah. Seperti selama proses kegiatan mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang saya ajarkan, bertambahnya antusias peserta didik setiap minggunya dalam mengikuti proses belajar di kelas. Walaupun belum 100%, tetapi sebagian besar antusias dan tanggapan peserta didik sangat besar, banyak dari mereka yang berani menjawab pertanyaan di penghujung kegiatan sebagai evaluasi pembelajaran yang telah disampaikan.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Bahagia Ibu Meninggal
- Khadijah Wanita Istimewa
- Tetap Berprestasi di Masa Pandemi
- Pembelajar di Ujung Negeri di Masa Pandemi
- Hikmah Bapak Tua
Kembali ke Atas


