• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMP Negeri 3 Subah, Sekolah Berbasis IT. SMP Negeri 3 Subah

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 3 SUBAH

NPSN : 30100294

Jl.Kalang Sari Desa Sempurna Kecamatan Subah Kab. Sambas Kalimantan Barat 79417


[email protected]

TLP : 081345050483


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 248174
Pengunjung : 102438
Hari ini : 103
Hits hari ini : 319
Member Online : 0
IP : 216.73.216.187
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Pembelajaran Digital Sebuah Keniscayaan




PEMBELAJARAN DIGITAL SEBUAH KENISCAYAAN

(Ahmad Muhasin, S. Pd)

Penulis adalah guru SMP Negeri 3 Subah

 

Di era digital yang terus berkembang hingga saat ini, peserta didik juga mulai bergerak menuju era Pendidikan digital online. Pembelajaran digital pada hakekatnya adalah pembelajaran yang dilakukan baik oleh guru maupun peserta didik dengan melibatkan perangkat teknologi untuk menunjang proses pembelajaran dengan menciptakan inovasi-inovasi baru. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada era ini pembelajaran digital sangat diperlukan karena mampu memberikan banyak kemudahan, memungkinkan peserta didik dapat belajar kapan saja, dan dari mana saja.

Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini banyak sekali platform-platform yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran diantaranya: Google Classroom, Rumah Belajar, Ruang Guru, Zenius, Google Suite for Education, Microsoft Office 365. Dalam platform pembelajaran digital di atas seorang pendidik dapat dengan mudah mengelola kelas maya seperti halnya mengelola kelas dalam pembelajaran tatap muka, hanya saja dilakukan secara virtual. Proses pembelajaran digital tersebut seorang pendidik dapat memeriksa kehadiran siswa, memberikan materi dalam bentuk audio, visual, audio visual, memberikan penugasan serta melakukan pemeriksaan hasil evaluasi belajar. Tentu saja dengan berbagai fitur yang disediakan oleh masing-masing platform sangat membantu terutama bagi guru untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran digital. Terutama Ketika terjadi pandemic yang melanda seluruh dunia tidak terkecuali di negara Indonesia sehingga proses pembelajaran tatap muka terhenti karena kekhawatiran akan semakin meluas efek pandemic jika proses pembelajaran secara tatap muka terus berjalan.

Terjadinya pandemic betul-betul menjadi pengalaman bagi kami para guru di pedalaman, karena mau tidak mau harus terbiasa dengan pembelajaran digital. Hak Pendidikan bagi peserta didik harus tetap diberikan walaupun dengan serba keterbatasan, situasi yang tidak mendukung proses pembelajaran tatap muka. Maka dengan pembelajaran digital mampu menjadi solusi bagi  para guru untuk tetap memberikan hak-hak peserta didik untuk dapat terus belajar dalam situasi pandemic.

Pembelajaran digital memberikan banyak manfaat diantaranya waktu lebih fleksibel, mampu memberikan pengalaman yang baru bagi guru maupun peserta didik, mudah didokumentasikan, ramah lingkungan dalam arti yang sebelumnya banyak menggunakan kertas dengan pembelajaran digital tidak perlu lagi karena tugas dapat dikerjakan menggunakan dokumen virtual.  Dalam proses pembelajaran siswa juga menjadi lebih antusias karena mereka menjadi lebih mudah dalam mencari referensi belajar, bereksplorasi,

Selain memberikan manfaat tentunya pembelajaran digital memberikan dampak negative. Sebagai contoh, dengan siswa yang membawa/menggunakan HP untuk mencari informasi maka informasi apa saja bisa didapat, baik informasi yang baik maupun yang buruk. Sehingga jika tidak mendapat bimbingan yang baik peserta didik bisa salah dalam mengambil informasi tersebut. Contoh lain dampak negative pembelajaran digital ialah siswa tidak terbiasa menulis secara langsung di buku. Siswa menjadi terbiasa menulis menggunakan perangkat teknologi, bahkan ada diantaranya menggunakan fitur voice to teks. Fitur voice to teks sangat mudah digunakan karena siswa cukup mengucapkan kata-kata tertentu untuk bisa diubah dalam bentuk teks sehingga siswa tidak perlu mengetik secara manual. Kebiasaan menggunakan perangkat IT menyebabkan siswa menjadi jarang menulis secara langsung di kertas. Kekhawatiran yang timbul dari kebiasaan ini ke depannya adalah siswa  menjadi kurang terampil dalam menulis.

Di sisi Kesehatan juga memberikan dampak negative karena siswa akan semakin sering terpapar radiasi dari layar Hp yang dikhawatirkan akan menyebabkan Kesehatan peserta didik akan terganggu. Selain itu siswa cenderung sering menyalahgunakan HP yag seharusnya untk belajar tetapi lebih sering digunakan untuk menonton video atau bermain game online.

Untuk menghindari dari dampak negative tersebut sudah seharusnya guru juga dibekali ilmu agar dapat membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran digital. Seorang guru harus mengetahui fitur-fitur yang terdapat dalam perangkat IT, tahu bagaimana menggunakannya. Untuk itu sudah seharusnya guru terus berusaha meningkatkan komptensinya dengan mengikuti berbagai pelatihan atau webinar yang berkaitan dengan pemanfaatan pembelajaran digital sehingga mampu menghadapi arus perkembangan teknologi dan mampu memanfaatkan untuk inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran.

Alhamdulillah selama masa pandemic begitu banyak webinar-webinar yang diadakan oleh berbagai pihak sehingga guru-guru semakin meningkat kompetensinya dalam pembelajaran digital. Para guru menjadi semakin mahir dalam memanfaatkan platform-platform pembelajaran digital. Sehingga di setiap kelas rata-rata sudah memiliki kelas maya, baik menggunakan google classroom, ruang guru dan lain-lain.

Guru di era saat ini memiliki peran yang sangat vital tidak hanya mentrasfer ilmu namun guru harus mampu memotivasi peserta didik agar dapat mengatasi tantangan global, dengan meningkatkan keterampilan berpikir kritis atau High Order Thinking Skill, kemampuan berkomunikasi secara efektif, berinovasi dan memecahkan berbagai masalah yang kompleks. Untuk itu seorang guru harus meninggalkan cara-cara lama dan beralih atau lebih tepatnya menyesuaikan dengan keadaan saat ini agar dapat menjadi guru yag ideal di era digital ini. Guru di era digital harus memiliki kreatifitas dalam kegiatan mengajar sehingga siswa dapat menemukan hal-hal baru dan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan. Seorang guru juga harus terbuka terhadap perkembangan teknologi dan informasi sehingga akan selalu siap ketika peserta didik mengalami masalah dan perlu bimbingan seorang guru.

Pembelajaran digital merupakan suatu inovasi yang harus diterapkan oleh guru-guru di Indonesia walaupun ke depannya memiliki tantangan yang cukup berat baik dari infrastruktur yang mendukung maupundari segi user atau pengguna. Dari segi infrastruktur pembelajaran digital  harus didukung oleh jaringan yang mempuni. Saat ini masih menjadi kendala terutama di daerah pedalaman yaitu kualitas jaringan yang kurang stabil, sehingga mengganggu berjalannya pembelajaran. Kemudian harga kuota internet yang cukup mahal sangat memberatkan baik bagi guru maupun peserta didik, khususnya dari Kalangan menengah ke bawah. Selain itu terbatasnya kepemilikan perangkat dari setiap peserta didik juga menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Karena tidak semua peserta didik memiliki HP yang menunjang pembelajaran digital.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas