• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMP Negeri 3 Subah, Sekolah Berbasis IT. SMP Negeri 3 Subah

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 3 SUBAH

NPSN : 30100294

Jl.Kalang Sari Desa Sempurna Kecamatan Subah Kab. Sambas Kalimantan Barat 79417


[email protected]

TLP : 081345050483


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 248180
Pengunjung : 102439
Hari ini : 104
Hits hari ini : 325
Member Online : 0
IP : 216.73.216.187
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Transformasi Sekolah Digital di SMP Negeri 3 Subah




TRANSFORMASI SEKOLAH DIGITAL DI SMP NEGERI 3 SUBAH

(Eko Hadi Saputra)

Penulis adalah Kepala SMP Negeri 3 Subah

 

Untuk Anda yang lahir di era 90-an tentu sudah sangat familiar dengan judul lagu “Tahun 2000”. Lagu ini diciptakan sekitar tahun 1982 oleh KH. Bukhori Masruri yang ditenarkan oleh group Qasidah Nasidaria. Lirik pada lagu tersebut sempat membuatku merinding dan membayangkan bagaimana kehidupan manusia yang berjalan dan berlari menggunakan mesin. Bahkan tidurpun manusia berkawankan mesin. Bukan hanya itu, makan dan minum pun dilayani oleh mesin. “Adakah kehidupan yang seperti itu?” Gumamku kala itu. Nyatanya, kini populasi penduduk makin padat, dan berdampak pada sempitnya lahan sawah dan ladang, karena digantikan dengan gedung-gedung yang tinggi menjulang mencakar langit. Walau tidak tepat terjadi di tahun 2000, namun faktanya kini isi dari lagu tersebut mulai nyata terjadi di era tahun 2015-an ketika handphone kini berubah menjadi smartphone. Teknologi telah memanjakan kehidupan manusia. Semua ada dalam genggamannya.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat telah merubah pola pikir dan gaya hidup sebagian besar manusia di muka bumi ini. Isu mengenai generasi milenial dan generasi Z mulai mencuat pada sekitar tahun 2020. Generasi ini merupakan generasi yang selalu dengan dunia maya, dimana dunia berada pada genggaman tanagannya. Ini tentu saja sangat berdampak pada gaya hidup anak-anak, khususnya cara bagaimana anak-anak tersebut mendapatkan informasi dan pendidikan.

Pendidikan merupakan institusi yang paling lambat dalam menerapkan teknologi. Menurut Nasution (1987;20) bahwa teknologi pendidikan adalah media yang lahir dari perkembangan alat informasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Namun, sejak pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia di awal tahun 2020, pendidikan dipaksa untuk mau tidak mau untuk melakukan perubahan besar dan lompatan yang begitu tinggi agar proses pembelajaran bisa tetap berlangsung. Pengguna internet semakin melonjak dengan pesatnya ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan bepergian dan Work from Home (WFH).

Dunia pendidikan harus melakukan perubahan besar, bermetamorfosis dan bertransformasi menuju dunia pendidikan digital. Penggunaan smartphone dalam pembelajaran adalah sebuah keniscayaan yang harus segera diterapkan di sekolah. Kita jangan lagi merasa alergi dengan penggunaan teknologi khususnya penggunaan smatphone dalam pembelajaran. Smartphone justru menjadi media belajar utama yang sangat menarik dan tidak membosankan tentunya. Siswa bisa mengakses informasi dan referensi melalui smartphone saat pembelajaran di kelas. Terkait dengan hal tersebut, guru tentunya dituntut untuk terus melakukan inovasi-inovasi pembelajaran khususnya dalam pembuatan media pembelajaran yang menarik dengan konten digital. Guru juga dituntut harus terus meningkatkan kompetensinya seiring perubahan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Guru yang tak mau peduli dengan pesatnya kemajuan teknologi dan tetap bertahan dengan gaya mengajar yang lama, lambat laun akan tertinggal dan akan ditinggalkan oleh peserta didiknya.

Guru berperan sangat penting dalam pembelajaran di era digital. Kemampuan dan kemauan dalam beradaptasi di era digital akan membuat proses pembelajaran di kelas tetap berlangsung dengan menarik dan asik. Dengan demikian, siswa tidak akan mengalami kejenuhan pada saat belajar. Anak-anak kini tak bisa jauh dari dunia maya. Bahkan mereka sekarang lebih aktif di dunia mayanya menjelajah ruang waktu yang begitu jauh di bandingkan dunia nyatanya. Berbagai media sosial mereka gunakan, seperti Whatsapp, Facebook, Youtube, Instagram, Tik Tok, dan lain-lain. Sepertinya media-media tersebut harus mulai digunakan dan dilibatkan dalam proses pembelajaran agar menjadi media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru yang dulu hanya berpikiran telephone yang penting bisa melakukan panggilan dan berkirim pesan, kini saatnya guru harus lebih mengoptimalkan fitur-fitur yang ada pada smartphone serta mencari aplikasi-aplikasi pendukung lainnya yang dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran.

Menghadapi hal tersebut guru harus benar-benar mampu untuk beradaptasi pada pola pembelajaran di era digital. Harus mampu meninggalkan cara lama dan mulai untuk memulai menerapkan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Guru bisa banyak belajar dari berbagai media di internet, mencari tutorialnya di Youtube, serta melakukan In House Training di sekolahnya masing-masing dengan mengundang narasumber yang berkompeten dalam pembuatan media pembelajaran digital. Guru juga bida mengikuti webinar-webinar yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta lainnya yang memberikan materi dan pendampingan secara gratis. Dengan demikian tiada kata tidak sempat untuk terus belajar menimba ilmu, meningkatkan kompetensi dalam membuat media pembelajaran digital.

Mulai awal tahun ajaran 2022/2023 di SMP Negeri 3 Subah sudah memberlakukan penggunaan smartphone di dalam proses pembelajaran di kelas. Jadi siswa diperkenankan membawa smartphonenya ke sekolah. Berdasarkan kesepakatan bersama antara kepala sekolah, guru, staff, komite sekolah, dan orang tua di SMP Negeri 3 Subah mulai memberlakukan pembelajaran digital di sekolah. Beberapa kali sekolah menyelenggarakan kegiatan peningkatan kompetensi kepada guru-guru dan staff berupa kegiatan In House Training dalam rangka pelaksanaan pembelajaran digital di sekolah dalam rangka menuju Transformasi Sekolah Digital di SMP Negeri 3 Subah. Ini harus didukung dengan kemampuan dan kompetensi dari para guru dan staff terkait pemanfaatan smartphone sebagai media belajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Pemberlakuan kebijakan memperbolehkan siswa membawa smartphone di sekolah juga memberikan kesempatan kepada kami pihak sekolah untuk dapat memantau konten-konten apa yang sering dibuka oleh para siswa. Tanpa pemberitahuan terlebih dahulu secara berkala dilakaukan razia isi smartphone, baik dari isi percakapannya di sosial media, galleri foto dan video, hingga menelusuri riwayat akses di browser untuk menelusuri laman apa-apa saja yang mereka buka. Dengan seringnya dilakukan razia tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, setidaknya mengurungkan niat anak-anak untuk menyimpan foto-foto maupun video-video yang tak seharusnya mereka simpan. Pula mereka akan berpikir untuk sembarangan membuka laman yang tidak penting di browser. Dengan demikian, ini mmenjadi bentuk kontrol dan pengawasan pihak sekolah terhadap penggunaan smartphone agar anak-anak lebih terarah dalam memanfaatkannya

Beberapa kegiatan IHT terkait peningkatan kompetensi guru dan staff dalam menghadapi pembelajaran di era digital adalah: pemanfaatan Google Classroom sebagai kelas online; Pemanfaatan Google Drive database sebagai penyimpanan data berbasis administrasi sekolah; pemanfaatan Google Form sebagai media pembuatan soal penilaian, pembuatan jurnal online, dan presensensi online bagi guru, staff, dan siswa; Pemanfaatan Zoom Meeting dalam pembelajaran olnine; Pemanfaatan akun belajar.id dalam mendukung program transformasi sekolah digital di SMP negeri 3 Subah; dan Pembuatan buku digital sebagai media belajar digital yang asik dan menarik. Dengan berbagai macam IHT yang sudah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Subah diharapkan bisa bekal bagi guru dan staff dalam rangka menuju program transformasi sekolah digital di SMP Negeri 3 Subah.

Tantangan terberat kami dalam merancang pembelajaran digital di SMP Negeri 3 Subah adalah minimnya jumlah personil yang ada di sekolah. Kami hanya memiliki dua guru PNS, dan lima guru honorer, serta dua orang staff. Cita-cita besar kami untuk digitalisasi sekolah memang cukup berat. Namun dengan semangat perubahan untuk menjadi lebih baik dan menuju sekolah digital unggulan, kami terus berupaya untuk memperbaiki diri, meningkatkan kemampuan dan kompetensi kami dengan terus belajar dan mengikuti beberapa kegiatan pelatihan yang dapat menunjang semangat dan cita-cita besar kami tersebut.

Dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita besar yang telah kami rancang, maka dirasa perlu merevisi kembali visi dan misi serta tujuan sekolah. Visi terebut direvisi dan disesuaikan dengan perkembangan saat ini, visi baru tersebut adalah “Berakhlak Mulia, Berdisiplin, Unggul dalam Prestasi, Menguasai Teknologi, dan Berwawasan Lingkungan demi Terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.” Berharap dengan visi baru tersebut, warga sekolah mempunyai dorongan dan semangat yang baru untuk memperbaiki diri dalam rangka mencapai visi tersebut. Semangat dari dalam diri guru ini sangat penting. Adanya kesadaran untuk memperbaiki diri dalam proses pemebelajaran akan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan hasil dari proses spembelajarann tersebut. Dengan demikian cita-cita untuk menjadi sekolah yang unggul yang mampu bersaing di era digital akan dengan mudah tercapai.

Adanya kolabroasi yang baik antara kepala sekolah, guru, staff, siswa, komite sekolah, dan orang tua dalam rangka menerapkan pembelajaran di era digital seperti sekarang ini sangat berdampak positif terhadap kemajuan sekolah. Setidaknya perlahan-lahan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah kini mulai meningkat. Ada harapan yang sangat besar oleh masyarakat kepada kami, bahwa kelak anak-anaknya ketika sudah menyelesaikan pendidikan di sekolah ini akan mampu bersaing di era digital, serta dapat beradaptasi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, anak-anak tidak perlu lagi mengalami adaptasi dari awal ketika berada di sekolah baru dengan budaya baru yang menerapkan pembelajaran digital di sekolahnya.

Dalam rangka mempermudah penyebaran informasi terkait kegiatan dan program dari SMP Negeri 3 Subah, maka dibuatlah website resmi sekolah dengan alamat https://www.smpn3subah.sch.id sehingga sekolah telah terhubung dan terkoneksi di jaringan jagad maya yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah memantau dana mengawasi kami melalui laman tersebut dan berkontribusi langsung dengan memberikan kritik dan masukan kepada sekolah untuk perbaikan yang lebih sempurna. SMP Negeri Subah juga memiliki kanal Youtube sebagai media penyampaian kegiatan-kegiatan dan program-program yang disampaikan dalam bentul video dengan kanal Youtube SMP N 3 SUBAH. Di kanal tersebut banyak informasi dan media belajar yang bisa diakses oleh siapapun.

Demi melengkapi pelayanan sekolah dalam jagad digitalisasi, SMP Negeri 3 Subah juga sudah mulai membangun Perpustakaan Sekolah Digital yang berisi koleksi-koleksi buku digital yang dapat dibaca secara online. Untuk sementara, Perpustakaan sekolah digital dapat diakses melalui blog https://www.perpustakaandigitalsmpn3subah.blogspot.com. Perpustakaan sekolah digital ini diharapkan meningkatkan minat baca siswa, sehingga akan meningkatkan kualitas literasi di SMP Negeri 3 Subah, yang tentu saja dampak akhirnya adalah terbentuk generasi unggul yang cakap dalam segala bidang dan berprestasi.

Poin penting yang ingin kami sampaikan kepada dunia adalah bahwa kami sekolah terpencil yang berada di pelosok negeri ingin menunjukkan eksistensinya sebagai sekolah yang siap melaksanakan transformasi sekolah digital dalam mmenjawab tantangan pembelajaran di era digital. Tentu saja, kami tidak bisa berjalan sendiri. Ada banyak pihak yang sangat kami perlukan dukungannya, baik dukungan dari komite sekolah, orang tua murid, masyarakat sekitar, dan tentunya pemerintah desa yang menjadi penyambung dengan pemerintah daerah dengan sekolah. Serta tidak kalah pentingnya dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sambas.

Kami benar-benar memanfaatkan secara optimal bantuan sarana dan prasarana yang telah diberikan kepada sekolah kami, baik berupa jaringan internet secara gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam program Bakti Asih, Chromebook dan projector, serta router yang telah diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta bantuan dana BOS Kinerja yang telah memberikan kesempatan kepada sekolah kami untuk sedikit melengkapi sarana dan prasaran. Dengan bantuan-bantuan ttersebut, akses kami menjadi lebih mudah dalam menjelajahi dunia maya dan menerapkan pembelajaran digital.

Ada kata bijak yang disampaikan oleh seorang Kalifah besar yang juga sahabat sekaligus menantu Rasulullah yaitu Ali bin Abi Thalib yang mengatakan, “Ddidiklah anakmu sesuai dengan jamannya, karena mereka hidup bukan di jamanmu” jadi kurang bijak rasanya jika guru bersikeras untuk meminta anak-anak mengikuti seperti yang kita kehendaki, sementara cara yang guru sampaikan sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, mulailah belajar sesuai dengan perkembangan zaman, mulailah ikuti alur anak-anak di zaman kekinian. Jangan menutup diri, terbukalah untuk menerima ilmu-ilmu baru. Jangan alergi dengan kritik dan masukan yang diberikan kepada kita.

 

Daftar Pustaka

  1. Nasution. (1987), Teknologi Pendidikan, Jemmars, Bandung




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas