Kisahku di Masa Pandemi 

Kisahku di Masa Pandemi
(Oca Nurmaya)
Penulis adalah siswa kelas 8 SMP Negeri 3 Subah
Saat pandemik sudah ada pembelajaran dan secara daring saya sering dikirim tugas dari guru-guru kecuali hari Sabtu dan Minggu karena kami memang libur. Ketika guru ada mengirim soal-soal yang mengerjakannya bersama teman-teman saya bernama Nurhaliza. Saya sangat senang bermain dengan dia. Aplikasi yang kami gunakan dalam pembelajaran adalah classroom guru-guru mengirim soal itu dari aplikasi classroom saya sangat bosan sekali belajar secara daring jarang ketemu guru-guru dan teman-teman dan saya pun baru ke rumah terus sambil mengerjakan soal yang telah guru kirim. Karena pandemi sudah hilang sekolah sekarang pun sudah normal dan saya sangat senang kami SMP Negeri 3 Subah pun mengadakan sholat Dzuhur bersama dan mengaji bersama kami pun mendengarkan guru-guru sedang berdoa salat Dzuhur pun sudah sudah selesai pun kami istirahat setelah istirahat kami belajar. Setelah belajar pun kami pulang. Kami pulang sekarang jam 14.15. ***
Saya pulang kampung
Hari ini saya akan pulang kampung. Yaitu pisang goledo saya sudah lama tidak ketemu mereka. Saya pun berangkat mau ke kampung dan melewati jalan sejati di sana jalannya jelek sekali tapi kami tetap lewati. Akhirnya saya pun tiba dan bertemu nenek dan kakek saya. Ssaya sama ibu saya memeluk nenek dan kakek saya. Saya bilang sama nenek bahwa saya tidak bisa lama-lama di sini karena saya mau sekolah. Setiap saya ke sana saya bermalam cuma satu hari setelah nenek saya sedih saya diajak main ke rumah keluarga saya. Setelah main saya sama nenek, ibu saya pun pulang ke rumah nenek saya. Malam telah tiba saya sama keluarga saya pun makan bersama setelah makan kami cerita tentang kami di kampung setelah cerita pun kami tidur. Siang pun telah tiba, nenek saya entah gimana ternyata dia mengambilkan sayur untuk kami dia Sempurna dan kami mandi setelah mandi. ***
Saya mudik bersama keluarga saya
Saya saya akan mudik bersama keluarga saya di Singkawang. Saya akan mudik di tempat “Kayangan Resort”, yaitu di pantai. Jam 05.00 saya sudah berangkat menggunakan mobil bersama keluarga saya. Perjalanannya sangatlah jauh saya sampai di sana jam 13.00. Jadi pergi jam 05.00 datangnya jam 13.00 dan kami berhenti di kos-kosan nenek saya di Sambas untuk istirahat sejenak dan kami langsung berangkat lagi. Perjalanannya sangat jauh dan kami pun datang di Singkawang. Tibalah kami di Pantai Khayangan Resort. Sebelum kami memasuki tempat itu kami berhenti untuk sarapan bersama-sama. Setelah sarapan kami pun mendapatkan tiket dan kami memasuki tempat itu. Ketika saya memasuki tempat itu ternyata sangat indah. Saya dan adik sepupu saya pun berenang. Kami pun ber Selfi di pantai bersama keluarga kecil saya. Jam 11 malam kami pun pulang. ***
Cerita keinginan saya dulu
Dulu saya ingin menjadi ukhti. Dulu saya pernah mondok di Sempurna saya mondok di situ cuma satu tahun setelah itu saya berhenti karena saya sudah SMP sebab di SMP banyak kegiatannya jadi tidak sempat mau mondok lagi di sana. Saya mondok banyak sekali hafalan sampai-sampai saya hafal semua yang ada di surah-surah Al Quran. Sekarang saya tidak lagi mondok sehingga saya kurang hafal dengan surah-surah yang ada di Alquran karena saya sudah sekolah negeri dan tidak menghafal lagi. Jadi semua yang telah saya hafalkan dulu tidak hafal lagi sekarang. Saya hanya menghafal bahasa Inggris. Itupun kadang-kadang juga. Cita-cita saya sekarang adalah menjadi polwan tidak lagi menjadi ukhti. Saya sangat mengagumi para ukhti, karena ukhti itu cantik dan menutup aurat yang ada di tik tok saya suka sekali dengan foto-foto yang bercadar warna cantik baik sopan dan solehah, Namun sekarang saya kurang mengaguminya dan sekarang saya mengagumi polwan. Polwan itu menjaga negeri, menjaga jalan dan lain-lain. Makanya saya sangat mengagumi para polwan dan saya ingin cita-cita saya adalah polwan biar saya bisa membanggakan orang tua saya nanti. Tapi jika saya sudah menjadi polwan saya ingin berjilbab. Saya tidak mau membongkar aurat demi cita-cita mending jadi polwan menutup aurat menjaga agama. Juga kalau saya sudah menjadi polwan berterima kasih kepada Allah dan ibu bapak saya karena dia sudah membiayakan saya saat sekolah. ***
Saya mencintai seseorang
Saya mencintai seseorang tapi saya tidak berminat berpacaran. Saya sangat suka dengan dia tapi dia tidak tahu. Kalau saya bilang dengan orangnya itu dosa. Mengapa, karena kita sudah mengungkapkan perasaan kita dan kita langsung mau pacaran astagfirullah itu dosa tidak boleh. Suka boleh, tapi jangan berlebihan. Jangan sampai pacaran. Saya tidak mau berpacaran karena nantinya ibu kita yang kena. Kenapa, karena kalau kita berpacaran orang tua kita juga yang nanggung itu tersiksa di alam sana di alam baqa sama kita di neraka. Jika nggak kita juga di masukin di neraka orang tua juga kita kena. Mengapa orang tua kita bisa kena juga, karena kita berpacaran terus orang tua kita yang nanggung karena itu dosa anaknya. Jadi kalau kalian sayang sama orang tua kalian, janganlah kalian berpacaran. Itu dosa dan tidak diperbolehkan oleh Islam. Soalnya kita tuh masih kecil. Kalau sudah besar wajar deh kalau kita mau pacaran. Kita sudah besar kan kita pacaran udah 1 tahun, kita nikah kalau udah besar boleh kalian pacaran tapi ini masih kecil tidak boleh. Zaman sekarang banyak orang-orang yang berpacaran. SD juga ada loh. Kecil-kecil aja udah diajarin zina sama kakak kelasnya. Masa kita mengajari orang berzina buat senang-senang. Buat senang-senang di alam bumi ini, tapi kalian tidak senang-senang di akhirat nanti. Tentunya nanti kalian akan tersakiti tersiksa di alam sana bersama orang tua kalian. Orang tua kalian juga terlibat gara-gara itu doang. Makanya jangan berpacaran gitu. Udah juga kita sampai sejauh ini kita malah berdosa sama dia minimal jangan berpacaran ingat itu! ***
Teman saya diputusi dengan guru
Teman saya yang bernama Irsyad. Dia cowok. Dia berpacaran dengan Septi dan dengan Susi. Dia berpacaran. Dia ditahukan berpacaran dan terus, “Ada yang cepu nih.” Banyak yang Cepu katanya itu Irsyad sama Susi pacaran loh. Terus banyak deh pokoknya yang cupu sampai-sampai mereka diputusin dengan guru. Dia pun putus hari ini gara-gara ada yang Cepu itulah mereka jadi putus dan sekarang dia asing banget dan Irsan pacaran lagi dengan Septi terus ada yang Cepu lagi nih. Ya Allah banyak banget ada yang bilang terus bapak pun mutusin Septi dan Irsyad lagi dan kalian putus. Dia udah berapa kali diputusin sama bapak guru tuh sampai-sampai dia bilang aku udah putus loh pak katanya sampai bapak bilang kalau ada yang berpacaran bapak putusin dan bapak panggil orang tuanya ke kantor dan ingin membicarakan kita yang pacaran. Makanya jangan pacaran. Betul akibatnya kalau kalian ingin orang tua kalian tidak mendengar kalian pacaran jangan pacaran. Kalian pacaran dulu masih diketahui sama seseorang banyak yang cepu. Soalnya orang sekarang banyak yang cepu. Apa itu arti Cepu? Pengadu kepo sama urusan orang tahu nggak? itulah yang namanya Cepu. Tapi Cepu itu lebih baik sama guru. Apalagi cepet tentang pacaran. Guru tahu dan anak itu pun jera mau pacaran. Sesungguhnya pacaran itu dosa loh. Knapa sih kalian masih mengulang-ulangnya lagi? Nggak boleh. Udah diperingati berapa kali itu loh sama orang-orang, sama guru, sama teman-teman, sama ceramah, sama ustad, dan lain-lain. Apa lagi siapa lagi yang mau nasehatin kalian. Kalau bukan orang-orang. Kalau ada yang menasehati, tidak boleh pacaran itu sangat benar-benar bermanfaat sekali didengar. Soalnya itu dosa. Banyak teman-teman kalian yang nasehatin kalian seperti itu, tapi kalian aja yang nggak dengar. Dah tuli lah kalian, dia itu nggak mau teman dia, membuat dosa apalagi orang tua lagi yang terlibat. ***
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Bahagia Ibu Meninggal
- Khadijah Wanita Istimewa
- Tetap Berprestasi di Masa Pandemi
- Pembelajar di Ujung Negeri di Masa Pandemi
- Hikmah Bapak Tua
Kembali ke Atas
 
                             
                            


 Total Hits
 Total Hits  Hari ini
 Hari ini  Member Online
 Member Online