• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMP Negeri 3 Subah, Sekolah Berbasis IT. SMP Negeri 3 Subah

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 3 SUBAH

NPSN : 30100294

Jl.Kalang Sari Desa Sempurna Kecamatan Subah Kab. Sambas Kalimantan Barat 79417


[email protected]

TLP : 081345050483


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 248188
Pengunjung : 102439
Hari ini : 104
Hits hari ini : 333
Member Online : 0
IP : 216.73.216.187
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Ritual untuk Memisahkan Anak Kecil dengan Arwah Kakek Tua




Ritual untuk Memisahkan Anak kecil dengan Arwah Kakek tua

(Lutfiatul Aeni)

Penulis adalah siswa Kelas 8 SMP Negeri 3 Subah

 

Ros sakit tua itu tidak ingin ibu dan anak kecil itu pergi dari rumahnya. aku ya tua itu sangat senang mereka tinggal di rumahnya. Arwah kakek tua itu pun mencoba mengagetkan anak kecil itu yang sedang berjalan di Saking kagetnya ia pun terjatuh dari tangga itu. Kakek tua itu pun kaget dia kira dia bisa menangkap tangan anak kecil itu tapi yang terjadi tidak bisa, makannya anak kecil itu terjatuh hingga ke bawah tangga dengan kepala penuh darah. Iibunya pun cepat-cepat ke arah anaknya. Ibu itu pun sedih karena melihat anaknya yang sudah terbaring di bawah tangga. Ibu itu pun cepat-cepat membawa anaknya ke rumah sakit. Arwah kakek tua itu pun menyesal karena sudah mengagetkan anak kecil itu. Ibunya terus berdoa kepada Tuhan agar dia cepat sembuh. Arwah kakek tua itu pun tidak bisa tenang dia selalu mengatakan ini salahku dan dia pun maaf kepada ibu anak kecil itu. Tapi sayangnya ibu anak kecil itu tidak bisa melihat. I don't way kakek tua itu ia pun sedih karena melihat anak kecil itu sakit ia lalu pergi dan terus menyalakan dirinya sendiri.

Beberapa hari kemudian anak kecil itu pun sembuh kemudian pulang ke rumah kakek tua itu. Anak kecil itu pun memanggil roh kakek tua itu lalu kakek tua itupun keluar dari kamarnya. Arwah kakek tua turun dari tangga sambil mengeluarkan air mata dan anak kecil itu pun menangis karena melihat arwah kakek tua itu menangis. Anak kecil itu pun berkata kepada kakek tua itu, “Sudah Kek jangan sedih aku sudah sembuh.” “Tapi kakek sangat sedih gara-gara kakek kamu terjatuh dari tangga. Ibu melihat putranya yang berbicara dengan tangga dan kemudian menghampiri putranya lalu berkata kepada putranya, “Apa yang sedang kau lakukan?” kata ibu. “Bu lihatlah kakek itu, dia sedih karena melihat aku terjatuh dari tangga itu Bu.” Ibu pun menjawab, “kakek siapa Nak di sini tidak ada kakek?” Kata ibu. “Ada Bu aku sedang berbicara kepadanya.” Kata anak kecil itu sambil membentak ibunya. Ibu pun kaget melihat putranya yang seperti itu. 

Pagi pun tiba anak kecil itu pun lapar. Untung saja sarapan pagi sudah disiapkan oleh ibu, tapi anak kecil itu tidak bisa kenyang sehingga ibu pun lelah memasakkannya, ternyata yang makan bukanlah dia tapi arwah kakek tua itu saking laparnya. “Ibu memasak, Apa yang kau lakukan ibu capek tetapi perutmu belum kenyang-kenyang.” Kkata ibu anak kecil itu.

Anak kecil itu pun berkata kepada ibunya, “Bu, bukan aku yang makan tapi kakek, dia sangat lapar, Bu.” Kata anak kecil itu dan dia pun pergi sekolah dan pergi bersama kakek itu. Kawan sekelas anak kecil itu pun menertawakannya karena dia suka ngomong dengan kursinya sendiri. Dia pun pergi dari sekolah anak kecil itu.

Sesudah pulang dari sekolah kakek menunggunya di depan gerbang. Lalu anak kecil itu melihat kakek tua itu sedang menunggunya di depan gerbang. Sesudah sampainya di rumah ibu sudah mengemaskan barang-barang mereka dan ingin pindah dari rumah arwah kakek tua itu, karena gara-gara anak kecil itu. Arwah kakek tua itu marah dan menghembuskan angin yang sangat kencang dan menutupi pintu dan anak itu berkata kepada ibunya, “Bu jangan kita pindah dari rumah!” Dan kakek tua itu pun sedih dan berkata kepada anak kecil itu, “Ttolong ya Nak jangan pergi dari rumah ini, kakek terlalu sayang kepadamu. Jika kamu pergi aku sendirian kau sudah aku anggap seperti cucuku sendiri.” Aanak itu pun berkata kepada ibunya, “Bu kakek tidak membolehkan kita pergi dari rumah ini Bu..” Ibu pun berkata, Di sini tidak ada siapa-siapa, Nak dan ibu pun tidak melihat siapa-siapa di sini” Kata ibu. Anak kakek tua itu pun datang dia ingin mengambil rumah roh kakek tua itu. Lalu kaki itu pun marah, “Tidak ada yang boleh mengambil rumah ini!” Kata roh kakek tua dan dia menghembuskan angin yang sangat kencang lalu anaknya pun pergi dan ibu itu pun kembali ke rumah itu lalu berkata kepada putra kecilnya. ‘”Nak, jika kau memang melihat arwah kakek tua itu baiklah ibu membolehkanmu bermain dengan roh kakek tua itu.”

Anak itu pun sangat senang karena ibunya membolehkannya bermain dengan roh kakek tua itu. Ia pun berkata kepada kakek tua itu, “Ibu sudah membolehkanku bermain denganmu.” Kata anak kecil itu sudah berbicara kepada ibunya ia pun berangkat sekolah dengan kakek itu selalu menemaninya karena dia yang bisa menemani roh kakek tua itu jadi anak itu pun mencintai roh kakek tua itu. Sesudah sampai di sekolah kakek pun menunggunya di depan gerbang. Sesudah belajar lalu guru mengumumkan besok ada lomba cara membuat gerakan. Ia pun dengan roh kakek tua itu ia pun pulang dan bertemu ibunya ia pun bertanya, “Bu besok ada lomba tolong ya Ibu berangkat.” Kata anak kecil itu. Ibu pun menjawab, “Iya Nak, ayo makan dulu.” kata ibu. Baiklah Bu baik bu.” Sesudah makan iya pun mandi lalu tidur. Pagi pun tiba, Ibu membangunkannya untuk sarapan pagi. Ia pun bangun dan sarapan. Sesudah dah sarapan dia mandi selanjutnya berangkat sekolah dia pun pergi bersama ibu dan roh kakek tua. Ibu duduk dan melihat anaknya yang sedang mengikuti gerakan-gerakan ketua itu sambil menceritakan ke semua orang hingga ibunya pun meneteskan air mata karena terharu dengan kata-kata yang anaknya lakukan. Anak itu pun melihat roh kakek tua itu yang sedang berada di ruang gelap ibunya pun menatap ke arah gelap sehingga ia bisa melihat arwah kakek tua itu dan arwah itu pun tiba-tiba menghilang dan ibu anak kecil itu pun menangis sambil melihat orang itu pergi ibu dengan pulang rasa kecewa dia pun ingin memisahkan roh kakek tua itu dengan anaknya itu. Kakek tua pun sedih karena ingin dipisahkan dengan anak kecil itu. Anak kecil itu pun sedih ingin berpisah dengan kakek tua itu.

Menangis sambil menatap roh kakek tua itu, dia pun berkata kepada pada anak kecil itu, “Aaku harus pergi Nak. Maaf kakek tidak bisa menemanimu lagi karena harus pergi dari rumah ini.” Kata roh kakek itu. Kataanak kecil itu, “Tolong jangan pergi aku sayang Kakek jadi tolong jangan pergi dari rumah ini biarlah kami yang pergi dari rumah ini.” Kata anak kecil itu lalu orang kakek tua itu berkata, “Aku tidak ingin kalian pergi dari rumah ini, aku sudah menganggap kalian seperti saudara dan anakku sendiri.” Kata kakek tua itu lalu kakek tua itu pun tiba-tiba menghilang entah kemana dan anak kecil itu pun menangis melihat roh kakek tua itu pergi. Sesampainya di rumah, iya pun tertidur lalu dia pun bangun dan memakan sarapan pagi. “Bu, saya tak mau memakan sarapan pagi.” Ia pun pergi ke sekolah sendirian tanpa berbicara sedikit pun kepada ibunya. Ibu berkata, “Apa yang terjadi kepadamu?” Kata ibu dan anak kecil itu pun tidak ingin berbicara kepada ibunya. Lalu roh kakek tua itupun datang dan menyuruh anak kecil itu untuk diam-diam karena ketika ibunya melihatnya dia takut berbicara kepada anaknya sehingga anak kecil itu pun terdiam ketika seorang perokok itu pergi begitu saja. Kakek tua itu tidak pergi iya hanya berpura-pura pergi lagi agar dia bisa tidak mengganggu anak kecil itu dan ibunya tapi kakek tua itu tetap perhatikan anak kecil itu anak kecil itu pun melihat kakek tua itu. Kakek tua itu pun tiba-tiba muncul ke hadapan anak kecil lalu anak kecil itu pun bahagia melihat roh kakek tua itu kembali ia berkata kepada roh kakek tua itu, “Yang suka kek apa kau kembali lagi.” “Aku tidak ingin melihat cucuku cemberut gara-gara aku dan sedih gara-gara aku cukup tersenyum dan harus berbicara kepada ibu jangan sampai kamu meninggalkan ibumu sendiri.”  Kata roh kakek tua itu. “Aku tidak bisa aku ingin dengan kakek!” Kata anak kecil itu sambil bercerita kepada kakek itu.” Akhirnya kakek itupun bersedih karena harus selalu menjauhi anak kecil itu Anak kecil itu pun pulang dengan sendirinya. “Bu…Bu tadi aku ketemu dengan kakek.” Kata anak itu kepada ibunya lalu kakek itu pun muncul ke depan anak kecil itu bersama ibunya. “Lihatlah Bu kakek sudah ke rumah ini lagi aku yang memintanya untuk kembali ke rumah ini” Kata anak kecil itu kepada ibunya. “Bukankah ibu sudah melarang Mu, dan jangan dekatkan dirimu kepada prof kita itu bukankah kita sudah melakukan ritual?” Kata ibu kepada anaknya lalu kakek itu pun sedih ke ketika seorang ibu berbicara seperti itu kepada anaknya kakek pun berbunyi minta maaf kepada anak kecil itu, “Maaf kakek tidak bisa tetap tinggal disini, kakek sudah tenang di sana dan tolong jaga ibumu baik-baik ya nina sampai jumpa kembali.” kata kakek jadi disitulah persan kakek itu dengan anak kecil itu dan cerita pun berakhir.




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas