Sebuah Semangat

SEBUAH SEMANGAT

(Olive)

Penulis adalah siswa kelas 9 SMP Negeri 3 Subah

Aku ingin tetap hidup, namun terkadang semua membuatku lelah, membuatku ingin menyerah. Aku ingin semua baik-baik saja, aku ingin tenang, tapi aku sadar aku sedang hidup di dunia bukan di surga"
Dunia memang tempatnya capek, ya? aku akan menemui banyak sekali hitam putih, pahit dan manis, baik atau jahat, segala rupa dunia yang terkadang terdengar begitu menyeramkan. Kadang aku takut, aku takut akan hidup ini, aku takut akan diriku sendiri, aku takut akan hari-hari esok yang belum tentu akan terjadi. Kekhawatiran ini terkadang keterlaluan, sampai membuatku sesak bukan main, sampai terkadang, sesak asam lambung kambuh karena pikiran menembak dari berbagai sisi, tentang apapun itu, tentang hidup, tentang keluarga atau masa depan.
Terkadang kuambil nafas berat sambil bilang " Ya Tuhan berat sekali hidup ini". Terkadang, kulampiaskan juga dengan air mata saat kata-kata sudah tak lagi bisa bersuara, atau terkadang aku hanya diam saja, hanya diam karena sudah terlalu bingung harus melakukan apa?. Dulu nya aku selalu bertanya kepada diriku sendiri " Bisa ngga ya?" atau " ini bakal bisa dilewatin ngga ya? ". Pertanyaan-pertanyaan itu yg selalu aku lontarkan ke diri aku sendiri, ternyata ketika dijalani dan dipaksain, lama-lama terbiasa juga. Aku jadi sadar akan satu hal, hidup tidak selamanya semulus jalan tol, bahkan jalan tol yang keliatannya selalu mulus dan lurus, di dalamnya banyak sekali lubang dan kerusakan yang tidak terlihat. Tapi aku harus berjalan serusak apapun jalannya, aku harus tetap melanjutkan seberat apapun keadaannya dan aku tidak boleh berhenti dan nyerah disini.
Aku harus tetap hidup, untuk diriku sendiri, untuk segala yang baik dihari nanti, untuk mimpi dan cita-cita besar ku ini, untuk membuktikan bahwa aku bisa berjalan dengan tujuan ku sendiri.
Aku harus tetap hidup, karna dunia akan sepi kalau aku tidak ada. Aku harus tetap hidup, karena memang sudah begitu seharusnya. Meskipun kedepannya akan banyak rintangan, meskipun mungkin kesedihan tidak kunjung selesai. Aku harus kuat, karena pada akhirnya aku cuma punya aku, aku harus kuat karena banyak orang-orang yang mengharapkan aku, yang berlindung dibelakang aku, yang harus aku bantu. Jadi jika aku menyerah pasti akan banyak orang juga yang kecewa. Aku harus tetap hidup, demi semangkuk bakso buatan ibuku, Demi melihat indahnya senja ditepi pantai, Demi mendengarkan lagu-lagu efek rumah kaca, demi membaca banyak buku yang belum aku baca, demi melihat senyum idola ku yang membuat aku bahagia saat melihat nya, demi hal-hal kecil yang membantuku waras dan tetap bahagia sampai detik ini.
Aku sadar, terkadang kita benci masalah, terkadang kita mengutuk sekali sebuah masalah, tapi sekarang aku tau, masalah membuat kita kecil di awal, namun perlahan membuat diri kita besar dan tumbuh jadi lebih kuat dari sebelumnya.
**
Jadi, kalo sekarang kamu lagi ada masalah, masalah apapun itu, entah besar atau kecil, jalanin aja, ya?, karena ga ada cara lain selain menghadapinya. Jalanin, kuatkan kakinya, dan langkah nya, kuatkan juga hati nya, lakukan yang terbaik, sekuatnya, secukupnya. Tuhan ga akan memberikan sebuah masalah atau cobaan, kalau kita sebagai hambanya ga akan bisa untuk melewatinya, jadi yakinlah bahwa semua ini pasti bisa untuk di lewati, jangan pernah berfikir untuk menyerah, apalagi sampai berfikir memilih untuk mengakhiri hidup, jangan, ya?. Karena sekali lagi, hidup terlalu indah untuk kamu tinggalkan, dunia akan jadi sepi kalo kamu ga disini,. Please, please banget, you just need some rest, so take your time, terkadang kalo memang semua atau segala hal-hal di dunia ini membuat kamu lelah, gapapa kok kalo kamu menepi dulu, gapapa untuk rebahan dulu. Buat aku rebahan itu produktif, karena rebahan artinya nge-recharge diri sendiri, dan kamu perlu, perlu banget. kalau hidup memang begitu, please, hidup memang jahat, tapi kalau misalnya hidup jahat banget, kamu harus tetap baik ke diri kamu sendiri. Aku percaya bahwa hidup bukan ajang perlombaan, dan bukan tempat untuk mencari siapa yang paling cepat sampai tujuan, kalau hidup memang begitu, cukup bandingkan kamu dengan diri kamu versi sebelumnya, versi yang kemarin, bukan dengan hidup orang lain. Ingat, kita ngga akan pernah bisa sama, bagaikan berlari namun garis start-nya aja udah beda, tentu garis finishnya juga pasti akan beda. ga ada penggaris kehidupan yang bakal sama persis dengan hidup orang lain. Jadi apapun itu, yang aku mau dari diri kamu adalah, kamu tetap disini, ya? tetap hidup, jangan pernah memilih buat menyerah apalagi sampai mengakhiri hidup, jangan sampai hanya karena dunia yang begitu berat, hanya karena hal-hal yang sebenarnya terlalu kecil untuk dilewati, kamu jadi merasa berat untuk tetap hidup disini. Diri kamu, jiwa kamu, itu sama besar nya kok, bahkan lebih besar dari segala hal yang ada di bumi, karena sekali lagi, aku percaya, masih ada hari baik dan sejuta harapan yang menanti mu didepan sana, masih ada diri kamu di versi yang mungkin akan jauh lebih bahagia, Semua hal-hal itu menanti kamu didepan sana. Dulu, kamu pengen banget jadi dewasa, waktu kecil kamu bilang ngga sabar buat cepet-cepet meraih itu semua, sekarang kita semua disini, dihadapi, ditabrak, dan dilucuti dengan kedewasaan, terdengar begitu sedih, tragis, namun juga indah dalam satu waktu, kita hanya bisa menjalaninya, kan?. Sekali lagi, bertahan, ya? bertahan disini.

Artikel Lainnya :

• Bahagia Ibu Meninggal
• Khadijah Wanita Istimewa
• Tetap Berprestasi di Masa Pandemi
• Pembelajar di Ujung Negeri di Masa Pandemi
• Hikmah Bapak Tua